Arsip

Archive for the ‘ILMU PENGETAHUAN ALAM’ Category

Mencairnya Methane Hydrates


Pemanasan Global juga membawa satu potensi bencana besar bagi planet kita, yaitu mencairnya Methane Hydrates: Metana beku yang tersimpan dalam bentuk es. Jumlahnya cukup mencengangkan 3.000 kali dari metana yang saat ini ada di atmosfer.
Planet bumi menyimpan metana beku dalam jumlah yang sangat besar; disebut dengan Methane Hydrates atau Methane Clathrates. Methane Hydrates banyak ditemukan di kutub utara dan kutub selatan, dimana suhu permukaan air kurang dari 0 Celcius, atau dasar laut pada kedalaman lebih dari 300 meter, dimana temperatur air ada di kisaran 0 Celcius. Methane Hydrates juga ditemukan di danau-danau yang Baikal di Siberia.
Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berarti gas ini kontributor yang sangat buruk bagi pemanasan global yang sedang berlangsung. Berita buruknya adalah pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi semakin panas, sehingga metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuwan memperkirakan bahwa Antartika menyimpan kurang lebih 400 miliar ton Metana beku, dan gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan semakin banyaknya bagian-bagian es di antartika yang runtuh. Anda bisa membayangkan betapa mengerikannya keadaan ini: Bila Antartika kehilangan seluruh lapisan es¬nya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan terlepas ke atmosfer! Ini belum termasuk Metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat pemanasan global.

Sekali terpicu, siklus ini akan menghasilkan pemanasan global yang sangat parah sehingga mungkin dapat disetarakan dengan kiamat!.

Apakah ini fantasi yang dibuat­buat oleh aktifis lingkungan dan ilmuwan-ilmuwan paranoid? sayangnya tidak. Bukti-bukti geologi yang kuat menyatakan sedikitnya sudah dua kali planet kita mengalami kejadian ini.

Para ahli geologi menemukan bahwa malapetaka besar ini pernah terjadi kurang lebih 55 juta tahun lalu yang disebut oleh para ilmuwan sebagai Paleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM). Saat itu semburan metana naik ke permukaan sehingga mengakibatkan pemanasan planet dengan sangat cepat dan menyebab­kan kematian massal,kemudian mengganggu keadaan iklim bumi hingga 100.000 tahun kemudian.

Selain PETM, malapetaka besar ini juga pernah terjadi 250 juta tahun lalu, pada akhir dari periode Permian, dimana semburan metana menyapu bersih hampir seluruh kehidupan di planet bumi.

Baca selengkapnya…

Dua Planet Super Bumi di CoRoT-7


Dua Planet Super Bumi di CoRoT-7

Sejumlah pengukuran, perhitungan dan penelitian panjang dilakukan pertama kalinya oleh HARPS untuk bisa mendapatkan hasil dan data maksimal dari exoplanet terkecil dan tercepat yang pernah ditemukan, CoRoT-7b. Hasilnya? Exoplanet ini diketahui merupakan planet super Bumi di Tata Surya asing.

Penemuan exoplanet dalam perburuan planet memang tak pernah sama. Selalu ada yang unik dan menarik dari setiap planet yang ditemukan. Hal yang sama kembali dirasakan Didier Queloz, salah satu pemburu exoplanet. Baginya sains benar-benar menegangkan sekaligus luar biasa. Segalanya mereka lakukan untuk dapat mempelajari objek yang ditemukan satelit CoRoT dan hasilnya, sebuah sistem unik lainnya.

Exoplanet CoRoT-7b dan saudaranya CoRoT-7c yang tampak di kejauhan. Kredit: ESO

Bagaimana ceritanya?

Bulan Februari 2009, penemuan exoplanet terkecil pada bintang yang tak kalah luar biasa juga yang dinamai TYC 4799-1733-1 oleh satelit CoRoT diumumkan setelah satu tahun pendeteksian dan setelah beberapa bulan pengukuran dengam menggunakan berbagai teleskop di Bumi termasuk teleskop-teleskop ESO. Bintang yang sekarang dikenal sebagai CoRoT-7 berada di konstelasi Monoceros atau Unicorn pada jarak 500 tahun cahaya. Sedikit lebih kecil dan lebih dingin dibanding Matahari. Selain itu CoRoT-7 juga masih sangat muda, berusia sekitar 1,5 milyar tahun. Baca selengkapnya…

Tiga Planet Mirip Bumi


Washington – Tiga planet mirip bumi tetapi dengan massa yang lebih besar telah ditemukan, ketiganya mengorbit pada bintang di dekatnya. selain itu tim peneliti ini menyatakan juga menemukan dua tata surya lain.

Tim eropa tersebut mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa planet mirip bumi mungkin saja sangat banyak di jagat raya ini. “akankah itu berarti tiap bintang pasti dikelilingi planet-planet?” kita belum bisa menjawab pertanyaan itu sekarang jelas Michel Mayor dari Geneva Observatory di Swiss.

Ketiga planet mirip bumi ini mengorbit pada sebuah bintang yang sedikit lebih kecil daripada matahari. letak bintang itu sekitar 42 tahun cahaya di sebelah selatan konstelasi Doradus dan Pictor. 1 tahun cahaya sendiri sekitar 9.460.800.000.000 km perlu kendaraan super cepat agar bisa sampe kesana. Baca selengkapnya…

Mengurai Misteri dan Potensi Planet Super Bumi


Era tahun 1995 menjadi tonggak dimulainya pencarian planet baru di luar Tata Surya saat sebuah planet ditemukan di bintang 51 Pegasi, bintang yang mirip Matahari. Jauh sebelum itu memang telah ditemukan planet yang mengelilingi Pulsar, namun keberadaan planet lain di sekitar bintang serupa Matahari menjadi awal perburuan planet-planet di luar Tata Surya. Sejak saat itu, sudah 342 planet yang ditemukan.

Saat perburuan dimulai, planet-planet yang ditemukan hanyalah planet gas masif yang mirip Jupiter. Namun, perkembangan teknik pengamatan masa kini telah membawa manusia pada perburuan planet serupa Bumi yang lebih kecil. Planet batuan serupa Bumi di luar Tata Surya bukan lagi sebuah mimpi yang menanti untuk disingkap, karena saat ini satu per satu planet seperti itu berhasil ditemukan dan dikenal dengan nama Super Bumi.

Planet Super Bumi merupakan planet yang massanya sekitar 10 kali massa Bumi, karena jika lebih, si planet akan cenderung menjadi planet gas seperti Uranus dan Neptunus. Tak seperti planet gas raksasa, ukuran Super Bumi cukup kecil untuk memiliki permukaan tanah maupun lautan yang memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Sampai saat ini, planet Super Bumi yang ditemukan masih belum bisa menjadi tempat liburan alias belum bisa mendukung kehidupan untuk ada di dalamnya. Pencarian masih terus dilakukan, dan tak bisa dipungkiri, suatu saat nanti mungkin saja kita akan menemukan sebuah planet yang memiliki komposisi kimia yang tepat dan jarak yang pas dari bintang induk untuk dapat mendukung berlangsungnya kehidupan di dalam planet tersebut.

Baca selengkapnya…

Teori kehancuran bumi tahun 2052 / 2053: Tabrakan planet


Teori kehancuran bumi tahun 2052 / 2053: Tabrakan planet

Menurut para ilmuan NASA

Para Ilmuwan NASA pernah mengatakan bahwa sudah banyak  planet yang berbalik arah putar, jika pada planet bumi kita ini matahari masih terbit dari arah timur, maka beberapa tahun  ini terdapat fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Menurut para ilmuwan dari sekian banyak planet yang berbalik arah putar, mereka  menemukan adanya planet dari galaxy lain yang bergerak memasuki orbit dalam solar sistem kita. Planet baru ini kemudian  diberi nama PLANET X (NIBIRU).

Planet X ini tertarik (ditarik) oleh gaya gravitasi matahari yang besar dalam tata surya kita, sehingga  kemudian ia masuk ke dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalik arah, dan suatu masa nanti  planet X akan bertabrakan dengan bumi. Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet X (Nibiru) ini akan  memasuki orbit tata surya kita, sejak ia ditemukan tahun 2003 lalu, dan akan bertabrakan dengan bumi sekitar tahun 2052 atau 2053. Baca selengkapnya…